Sabtu, 29 September 2012

PENELITIAN STUDI KASUS


1. Pengertian Studi Kasus
Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu . Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. SementaraYin (1987) memberikan batasan yang lebih bersifat teknis dengan penekanan pada ciri-cirinya. Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985) menjelasan bahwa dalam studi kasus hendaknya peneliti berusaha menguji unit atau individu secara mendalarn. Para peneliti berusaha menernukan sernua variabel yang penting.
Berdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan studi kasus meliputi: (1) sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan dokumen; (2) sasaran-sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau konteksnya masing-masing dengan maksud untuk mernahami berbagai kaitan yang ada di antara variabel-variabelnya.

2. Jenis-jenis Studi Kasus
a.       Studi kasus kesejarahan mengenai organisasi, dipusatkan pada perhatian organisasi tertentu dan dalam kurun waktu tertentu, dengan rnenelusuni perkembangan organisasinya. Studi mi sening kunang memungkinkan untuk diselenggarakan, karena sumbernya kunang mencukupi untuk dikerjakan secara minimal.
b.      Studi kasus observasi, mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalul observasi peran-senta atau pelibatan (participant observation), sedangkan fokus studinya pada suatu organisasi tertentu.. Bagian-bagian organisasi yang menjadi fokus studinya antara lain: (a) suatu tempat tertentu di dalam sekolah; (b) satu kelompok siswa; (c) kegiatan sekolah.
c.       Studi kasus sejarah hidup, yang mencoba mewawancarai satu onang dengan maksud mengumpulkan narasi orang pertama dengan kepemilikan sejarah yang khas. Wawancara sejarah hiclup biasanya mengungkap konsep karier, pengabdian hidup seseorang, dan lahir hingga sekarang. masa remaja, sekolah. topik persahabatan dan topik tertentu lainnya.
d.      Studi kasus kemasyarakatan, merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan (community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat sekitar (kornunitas), bukannya pada satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus observasi.
e.       Studi kasus analisis situasi, jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran siswa pada sekolah tertentu, maka haruslah dipelajari dari sudut pandang semua pihak yang terkait, mulai dari siswa itu sendiri, teman-temannya, orang tuanya, kepala sekolah, guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.
f.       Mikroethnografi, merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil, seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan organisasi yang sangat spesifik pada anak-anak yang sedang belajar menggambar.

3. Langkah-Langkah Penelitian Studi Kasus
a.       Pemilihan kasus: dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposive) dan bukan secara rambang. Kasus dapat dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang, lingkungan, program, proses, dan masvarakat atau unit sosial. Ukuran dan kompleksitas objek studi kasus haruslah masuk akal, sehingga dapat diselesaikan dengan batas waktu dan sumbersumber yang tersedia;
b.      Pengumpulan data: terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data, tetapi yang lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai instrurnen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah dan lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara serentak;
c.       Analisis data: setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi, mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola. Agregasi merupakan proses mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan pola umum data. Data dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi. Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai dan lapangan;
d.      Perbaikan (refinement): meskipun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya clilakukan penvempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti untuk kembali ke lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru, data baru tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada;
e.       Penulisan laporan: laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, rnudah dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga rnernudahkan pembaca untuk mernahami seluruh informasi penting. Laporan diharapkan dapat membawa pembaca ke dalam situasi kasus kehiclupan seseorang atau kelompik.

4. Ciri-ciri Studi Kasus yang Baik
a.       Menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan kepentingan umum atau bahkan dengan kepentingan nasional.
b.      Batas-batasnya dapat ditentukan dengan jelas, kelengkapan ini juga ditunjukkan oleh kedalaman dan keluasan data yang digali peneliti, dan kasusnya mampu diselesaikan oleh penelitinya dengan balk dan tepat meskipun dihadang oleh berbagai keterbatasan.
c.       Mampu mengantisipasi berbagai alternatif jawaban dan sudut pandang yang berbeda-beda. Keempat, studi kasus mampu menunjukkan bukti-bukti yang paling penting saja, baik yang mendukung pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan pninsip selektifitas.
d.      Hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasi pada pembaca.

Jumat, 28 September 2012

CONTOH ANGKET PENELITIAN



Petunjuk Pengisian Kuesioner
Jawaban anda merupakan dan partisipasi anda bagi kami, maka jawablah seluruh pertanyaan dengan lengkap, jujur dan terbuka.
Identitas Responden
Nama                  : …………………………….                                         No. Responden : ………..
Jenis kelamin     : …………………………….
Kelas                   : …………………………….

1. Apakah anda senang dengan pelajaran bahasa Inggris?
1.    Sangat senang
2.    Senang
3.    Cukup senang
4.    Kurang senang
5.    Tidak senang

2.Ketika mempelajari pelajaran bahasa Inggris, apakah anda sering memperhatikannya?
1.    Sangat sering
2.    Sering
3.    Cukup sering
4.    Kadang-kadang
5.    Tidak pernah

3. Ketika sedang belajar bahasa Inggris, apakah anda sering menghadapi kesulitan?
1.    Sangat sering
2.    Sering
3.    Cukup sering
4.    Kadang-kadang
5.    Tidak pernah

4.Apakah guru sering menciptakan suasana yang menyenangkan di saat belajar sedang berlangsung?
1.    Sangat sering
2.    Sering
3.    Cukup sering
4.    Kadang-kadang
5.    Tidak pernah

5.Apakah Guru bahasa Inggris sering memberikan metode bervariasi ketika mengajar sedang berlangsung?
1.    Sangat sering
2.    Sering
3.    Cukup sering
4.    Kadang-kadang
5.    Tidak pernah

6. Apakah guru anda sering membantu dan membimbing dalam  memecahkan persoalan jika anda mengalami kesulitan belajar bahasa Inggris?
1.    Sangat sering
2.    Sering
3.    Cukup sering
4.    Kadang-kadang
5.    Tidak pernah

7. Apakah guru anda sering memberikan freetest sebelum atau setelah belajar bahasa Inggris?
1.    Sangat sering
2.    Sering
3.    Cukup sering
4.    Kadang-kadang
5.    Tidak pernah

8. Apakah guru anda sering memberikan tugas atau Pekerjaan rumah (PR) setelah belajar bahasa Inggris?
1.    Sangat sering
2.    Sering
3.    Cukup sering
4.    Kadang-kadang
5.    Tidak pernah

9. Apakah dirumah anda sering mengulang pelajaran bahasa Inggris yang telah diberikan guru?
1.    Sangat sering
2.    Sering
3.    Cukup sering
4.    Kadang-kadang
5.    Tidak pernah

10. Apakah di tempat anda belajar bahasa Inggris sering di adakan test atau ujian Bahasa Inggris?
1.    Sangat sering
2.    Sering
3.    Cukup sering
4.    Kadang-kadang
5.    Tidak pernah


11.Ketika Tes atau Ujian,apakah anda sering mengalami kesulitan dalam menjawab soal bahasa Inggris tersebut ?
1.    Sangat sering
2.    Sering
3.    Cukup sering
4.    Kadang-kadang
5.    Tidak pernah

12. Apakah pelajaran bahasa Inggris yang telah diberikan oleh guru anda sesuai dengan yang terdapat di dalam test atau Ujian tersebut ?
1.    Sangat sesuai
2.    Sesuai
3.    Cukup sesuai
4.    Kadang-kadang
5.    Tidak sesuai

13.Ketika diadakan tes atau ujian bahasa inggris, apakah anda sudah cukup puas dengan nilai yang anda peroleh ?
1.    Sangat puas
2.    Puas
3.    Cukup puas
4.    Kadang-kadang
5.    Tidak puas

14. Apakah ditempat anda belajar bahasa inggris anda tau tentang program Perbaikan Pengajaran atau remedial teaching ?
1.    Sangat tau
2.    Tau
3.    Cukup tau
4.    Kurang tau
5.    Tidak tau

15. Apakah anda sering mengikuti program remedial teaching ?
1.    Sangat sering
2.    Sering
3.    Cukup sering
4.    Kadang-kadang
5.    Tidak pernah

16. Apakah anda senang dengan adanya program remedial teaching dalam mempelajari bahasa Inggris?
1.    Sangat senang
2.    Senang
3.    Cukup senang
4.    Kurang senang
5.    Tidak senang

17. Apakah anda sering bolos dalam mengikuti remedial teaching yang telah ditentukan oleh guru?
1.    Sangat sering
2.    Sering
3.    Cukup sering
4.    Kadang-kadang
5.    Tidak pernah

18. Setelah selesai mengikuti program remedial teaching, apakah anda sering mengulangi di rumah?
1.  Sangat sering
2.  Sering
3.  Cukup sering
4.  Kadang-kadang
5.  Tidak pernah

19. Apakah nilai anda semakin baik setelah mengikuti program remedial teaching?
1.    Semakin baik
2.    Baik
3.    Cukup baik
4.    Kurang baik
5.    Tidak baik

20. Apakah anda ingin sering belajar lebih giat, agar di kemudian hari tidak mengikuti pengulangan lagi?
1.    Sangat sering
2.    Sering
3.    Cukup sering
4.    Kadang-kadang
5.    Tidak pernah